Senin, 18 April 2016

Perbedaan yang membuat kami satu

Kali ini sebuah postingan yg akan disampaikan oleh angin malam, tak ada lagi sendu, dilema, ataupun resah.
Berharap waktu membawa keberanian untuk datang membawa jawaban, lirik sebuah lagu payung teduh dan memang hanya waktu yg bisa jawab semua. Dan sekarang Ya waktu telah datang. Terbuai oleh rayuan, bujukan, terbawa hanyut asmara.
Sang tambatan hati datang membawa 1000 senyuman yang tersungging di bibirnya, lesung pipi yang terlihat semakin manis, parasnya yg elok, tinggi yang semampai layaknya raja yang duduk di kursi mewah nan elegan, apa dayaku? Sedetailnya aku hanya bermodal kesetiaan, yang tidak cantik ataupun berparas anggun seperti putri kaisar.
Terimakasih sang tambatan hati, kini kumenemukan mu. Walau kami masih terbuai cinta yang semu

Jumat, 25 Maret 2016

Terjebak labirin kuno

Hidupku hidupmu hidupnya, tolong aku kawan, aku terjebak di dalam likaliku labirin kuno yang tak tahu arah jalan. Waktu yang terus maju sehingga aku lupa dengan kebahagian ku sendiri, kisah hidupku juga tidak seperti sinetron yang terus terusan mendengar kata "drama" "maaf" dan kisah tersebut akan diulang di setiap episode, dan kisah ku juga bukan seperti drama korea yang kisah akhirnya menjadi bahagia, kemuakan atas semua itu sangat menyakitkan untuk melihat kebelakang, persetan dengan semua drama seseorang, lelah untuk meyakinkan nya, dan apa yang terjadi? Dia selalu mendengar orang yang bersandiwara dan membuat skenario agar diri ini diasingkan dalam dunia, dan yang sangat menyedihkan adalah dia menyetujui sang pendrama cantik yang kejam, jika itu yang kamu mau kawan, aku akan mengalah, jika kau ingin ambil dunia ini...ambil lah sesuka hati mu, tak perlu kau sisakan aku, biarkan aku mati kelaparan dan membusuk. Tapi ingat kawan, semua akan terbalaskan. Aku akan selalu mendoakan mu yang terbaik, karena aku orang baik. Tidak seperti kau, berparas malaikat namun memiliki hati yang kejam.

Kamis, 24 Maret 2016

se- rumit itukah ?

Apakah aku selalu berbohong ketika hati ini mulai menyukai nya? Perasaan memang tak bisa di pecahkan mau itu dipendam sekalipun, atau entahlah... Hanya diri sendiri yang tahu. Tapi kali ini, rasa itupun seolah olah ancaman terbesar dalam hidup. Banyak sekali ketakutan yang pada akhirnya menjadi perdebatan sengit antara hati dan pikiran. Se-rumit itukah yang dinamakan jatuh hati?
Ketika kata "cinta" yang bisa membutakan seseorang dan merubah hidupnya menjadi 180 derajat, namun tidak sekarang. Hati ini masih tersayat luka lama yang belum sembuh dalam pemulihan

Rabu, 23 Maret 2016

apakah aku kalah dengan burung pipit tersebut ?



Ada seekor burung pipit kecil dan bunga mawar putih yang bersahabat. Kedekatan mereka berangsur berubah menjadi rasa cinta, sang burung mencintai, sangat mencinta mawar putih dengan segenap jiwa. Namun sayang, mawar putih tidak merasakan apa yang di rasakan oleh sang burung karena mawar putih tengah mencintai mawar merah.

Sang burung berusaha mengungkapkan cintanya kepada mawar putih, dan berjuang keras membuktikan cintanya kepada sang mawar mutih. Namun, mawar putih tetap tidak memperdulikan cinta sang burung dan lebih memilih mawar merah. Namun, karena teguhnya cinta sang burung, mawar putih mulai luluh dan memberikan syarat kepada burung pipit tersebut. Syaratnya adalah Bunga akan menerima cinta sang Burung jika sang burung bisa merubah warna mawar putih menjadi merah.

Sang burung paham betul apa tujuan sang mawar putih memintanya mengubah warna bunga menjadi merah. Tidak lain agar mawar putih mendapatkan cinta sang mawar merah. Sang burung bingung apa yang harus di lakukan. Namun, akhirnya sang burung menemukan cara untuk merubah warna mawar putih menjadi warne merah.

Suatu hari Ia terbang di atas mawar putih. Kemudian ia melukai dirinya sendiri hingga darah menetes ...............

Jumat, 11 Maret 2016

BUKAN KOMPAS ATAUPUN PETA

Mungkin ini adalah awal yang baik untuk menuju kehidupan yang baru, kini aku lebih mengerti apa itu arti kehidupan, saat ini aku sedang terlena. memang aku mengakui, aku sedang terlena. mau itu urusan pribadi, teman, asmara, dan kehidupan. namun aku selalu takut jika aku terlena, aku takut dibutakan oleh kehidupan yang nyata.
bahagia memang kawanku kembali, bahagia memang aku bisa melupakan seseorang tapi lebih tepatnya bukan melupakan namun aku beristirahat sejenak agar hati ini tak lagi teriris, bahagia memang usahaku kini tak sia-sia, dia membuka lampu hijau untuk seorang perempuan kumal yang kerjaannya cuma menulis di blog sialan ini.
teruntuk kawanku, pujaan hatiku, dan sosok yang aku kagumi sesekali aku memikirkan masalah orang lain, apa aku ini orang yang goblok kah ? tapi kenyataannya tidak, aku baru menyadari, dari setiap masalah aku obrolkan bersama Tuhan dan Tuhan membuatkan ku sketsa di kertas yang sudah usang  agar aku menjadi penunjuk jalan semua ini, tidak Butuh kompas maupun peta yang dibutuhkan saat tersesat.
memang masalah itu seperti hutan rimba, kita harus mencari jalan jalan sempit, besar, penuh rintangan agar bisa keluar dari celah hutan tersebut.
setelah aku menemukan celah titik dan kudekati celah yang lama-lama menjadi lubang besar dan aku mulai tersenyum aku berteriak "im free" gema suara menjadikan tetesan air mata keluar dari kelopak, entah itu sedih atau bahagia namun hati bercampur aduk saat itu. Terimakasih Tuhan engkau ajari aku sebuah kesabaran ketika mengahadapi masalah dan engkau ajari aku keikhlasan ketika salah satu diantaranya pergi meninggalkan ku dan itu sudah menjadi Resiko disaat penyesalan, dikala ego menguasai.

Rabu, 09 Maret 2016

Matahari yang mengagumi Bulan dan Awan hitam

Ku tulis tulisan ini disaat orang lain gembar gembor melihat kejadian yang menabjukan. Ya Eclipse
Tapi aku sempatkan tulisan ini kedalam blog ku yang konyol agar dunia tahu dan disaksikan oleh matahari dan bulan secara waktu yang bersamaan. 9 maret 2016 kita kan bertemu di eclipe selanjutnya di 33 tahun mendatang

Kali ini berbeda dari yang kemarin, sempat merasa terpuruk, rapuh, dan mempunyai beban. Namun dirini ini baru menyadari... Aku tidak mensyukuri apa yang terjadi. Terimakasih tuhan, ujian ujian mun menjadikan diri ini menjadi lebih kokoh. Aku menikmatinya Tuhan :)
Kini beban ku hilang, layaknya seperti masuk angin dan kentut kencang, plong rasanya. Permasalahan itu telah selesai. Dari blog blog galauku kemarin sudahku ikhlaskan apa yang terjadi
Kawanku kembali, tidak hanya satu melainkan dua, sempat berperang dingin tapi... Mungkin tak usah diungkit kembali, kita menata masa depan kawan.
Aku sangat bangga padamu kawan kawanku yang disaat seperti ini kau mempunyai pola pikir yang amat dewasa. Jangan pernah lupakan diriku, sesosok matahari yang mengangumi bulan dan awan hitam

Tulisan ini teruntuk (inisial nama ) bulan dan awan hitam ku yang baik

Senin, 07 Maret 2016

Pamit

Akhirnya hari itu tiba, terbongkar sudah, ulahnya diperbuat kini terkuak. Dia (masih kawanku) aku berharap dia tak melupakan dan membenciku. Ketakutanpun menjadi jadi, apa yang kutakutkan akan datang. Maafkan aku kawan, aku menyembunyikan itu semua, memang aku tau medan jalan masalahnya. Tapi kelopak mata menumpahkan isi nya, semakin ku tahan, semakin tak terbendung.
Mungkin aku terlalu pengecut untuk hal ini, aku takut kau akan membenciku selamanya, aku memutuskan untuk keluar dari dunia yang fana ini. Aku ingin pergi menjauh dan menghilang. Mungkin ini akan naif, tapi aku putuskan...

Aku Pamit

Sabtu, 05 Maret 2016

Langkah kaki kanan. Lihat aku nanti

mungkin hari ini awal ku melangkah dengan melihat dan menghadapi masa depan. Terimakasih Tuhan engkau telah mengajarkan ku kesabaran. Setiap hari terjang sana sini bergelut dengan dunia yang ganas. Dan akhirnya aku menemukan suatu keindahan walau masih semu dan belum nyata.
Jangan sampai diri ini terlena oleh peradaban dunia
Tunggu aku....!! Tunggu aku menemukan kesunyian dalam kebisiangan dunia

4 maret 2016 (dunia harus tau dia lahir saat itu)
4 maret 2016 (kawanku kembali, yang kuceritakan di "masih seperti yang kemarin")
13:25 akan ku jadikan sejarah tatkala raga telah menjadi lemah


Tertanda : seseorang yang tak ingin dilupakan

Kamis, 03 Maret 2016

Mengapa harus jam setengah sembilan malam?

Tercatat tanggal 27/02/16

Selalu jam 20:32, hujan bernyayi mengiringi sunyi sentuhan malam, air yang turun sama seperti hal nya air mata. Tidak bisa dibendung, hanya ada sesakkan di dada lagi dan lagi. Gelisah hati ini menyambutku tuk menulis, gerakan reflek tangan yang tiada hentinya menulis cerita sesuai isi hati. Detik ini menunjukan 20:35 sakit rasanya ketika semua orang pergi dengan kesibukannya. Mungkin hanya aku yang sendiri ? Ya, seorang pemalas yang tak mau usaha tapi keinginan sangat besar. Mungkin Tuhan hanya menyeringai. Meminta tetapi tak mau usaha layaknya gelandangan di lampu merah?
Tetapi tidak! Itu bukan permasalahan pertamanya, namun ada permasalahan kecil yang seakan akan merambat ke berbagai kegiatan. Cinta? Ya itu dia! Permasalahan awal yang begitu menyiksa. Ketika mengikhlaskan apakah kau siap? Mungkin bibir berkata ya, tapi hati berkata lain. Mencoba melupakan, tapi sangat disayangkan perasaan itu setiap hari semakin lebih...
Banyak keraguan, kebimbangan, dan kecemasan
Tik... Waktu 20:45 secara garis besar aku ingin mengatakan Aku Rindu.

Masih seperti yang kemarin

Tulisan ini di catat kemarin jam 8.30 malam tanggal 2 maret. Mungkin akan menjadi catatan maraton layaknya film hollywood yang ingin cepat cepat ditonton dan tahu ending nya.

Mungkin ini yang terakhir berbincang dengan kawan lamaku. Aku rindu dia yang dulu, tidak seperti sekarang bahkan hanya kekesalan datang. Mungkin ini salahku juga... Menggembar gemborkan masalah yang akhirnya dia berbeda, dampaknya kekesalan yang selalu menyesakkan akan terobati melalui tulisan kecil yang tak berguna. Tapi satu hal... Ini membuatku sendikit lega.
Teringat dulu sikapmu kawan, selalu menjadikanku motivasi hidup. Tapi tidak untuk saat ini :)
Kubiarkan pulpen dan tangan ini menjadi saksi bisu agar aku tetap tegar menghadapi perlawanan batin.
Egois yang melanda dalam diri sulit dipisahkan, dan kecepatan reseptor hati ke otak sangat melesat bahwa diri ini memang tak bagus.
Terimakasih kawanku.... Seberapapun jarak engkau ketika menjauhiku. Aku hanya bisa tersenyum dan berdoa yang terbaik.
Terimakasih kawanku.... Seberapapun banyak lambaian tangan, aku hanya berharap, aku ulurkan tanganku untuk mu agar kau tak pergi.
Terimakasih kawanku.... Seberapapun kau membenciku aku akan membuka pintu dan akan selalu terbuka.
Terimakasih kawanku.... Seberapapun airmatamu menetes aku siap mengusap lembut dan bahu ku selalu ada untuk sandaranmu.
Terimakasih kawanku.... Jika memang ini jalannya, kita bisa belajar mengikhlaskan bersama sama.

Kawanku yang baik, jika kau ingin pergi, aku menitipkan pesan agar kau mengenal seseorang melalui mata bukan telinga

Rabu, 02 Maret 2016

Sendiri ditengah keramaian, judul yang kutemukan di wc sekolah nomer 3

Rintikan hujan yang selalu datang beramai ramai, membuat susana kelam menjadi semakin rindu. nyanyian hujan menjadi semakin syahdu terdengar. beberapa tetes air mata yang turun membasahi pipi dikala merasa sendiri di tengah keramaian. bukan hanya halusinasi belaka, namun kenyataannya begitu. maafkan diri ini kawan. mungkin aku belum bisa memahami apa yang kalian inginkan. 
apakah ini jawabnya ? apa mungkin harus aku mundur agar kalian bisa tersenyum ? karena ketidak enakan hati, kau tak usah cemas kawan. akupun mundur :)