Jumat, 11 Maret 2016

BUKAN KOMPAS ATAUPUN PETA

Mungkin ini adalah awal yang baik untuk menuju kehidupan yang baru, kini aku lebih mengerti apa itu arti kehidupan, saat ini aku sedang terlena. memang aku mengakui, aku sedang terlena. mau itu urusan pribadi, teman, asmara, dan kehidupan. namun aku selalu takut jika aku terlena, aku takut dibutakan oleh kehidupan yang nyata.
bahagia memang kawanku kembali, bahagia memang aku bisa melupakan seseorang tapi lebih tepatnya bukan melupakan namun aku beristirahat sejenak agar hati ini tak lagi teriris, bahagia memang usahaku kini tak sia-sia, dia membuka lampu hijau untuk seorang perempuan kumal yang kerjaannya cuma menulis di blog sialan ini.
teruntuk kawanku, pujaan hatiku, dan sosok yang aku kagumi sesekali aku memikirkan masalah orang lain, apa aku ini orang yang goblok kah ? tapi kenyataannya tidak, aku baru menyadari, dari setiap masalah aku obrolkan bersama Tuhan dan Tuhan membuatkan ku sketsa di kertas yang sudah usang  agar aku menjadi penunjuk jalan semua ini, tidak Butuh kompas maupun peta yang dibutuhkan saat tersesat.
memang masalah itu seperti hutan rimba, kita harus mencari jalan jalan sempit, besar, penuh rintangan agar bisa keluar dari celah hutan tersebut.
setelah aku menemukan celah titik dan kudekati celah yang lama-lama menjadi lubang besar dan aku mulai tersenyum aku berteriak "im free" gema suara menjadikan tetesan air mata keluar dari kelopak, entah itu sedih atau bahagia namun hati bercampur aduk saat itu. Terimakasih Tuhan engkau ajari aku sebuah kesabaran ketika mengahadapi masalah dan engkau ajari aku keikhlasan ketika salah satu diantaranya pergi meninggalkan ku dan itu sudah menjadi Resiko disaat penyesalan, dikala ego menguasai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar